Dinas ESDM Sultra Himbau Warga Tidak Panik Stok BBM Aman

oleh -66 Dilihat

KENDARI,ONESULTRA.COM Pemerintah Provinsi Sulawesi tenggara (Sultra) Melalui Dinas Energi dan sumber daya mineral (ESDM) terus melakukan pemantauan terkait antrian BBM jenis pertalite di sejumlah SPBU di kota Kendari

Kepala Dinas Energi dan Sumber daya Mineral (ESDM) Prov Sultra Ir. Andi Azis saat di temui di ruangannya menyampaikan bahwa terjadinya antrian hampir di semua SPBU disebabkan adanya peningkatan konsumsi BBM di sektor transportasi dan juga Punic buying akibat isu isu yang tidak benar

Andi azis mengungkapkan dari hasil koordinasi bersama, PT. Pertamina telah menambah pasokan BBM yang bertujuan untuk mengurai antrian di sejumlah SPBU.

Baca Juga :  Respon Keluhan Warga, PT WIL Lakukan Perbaikan Tanggul

Dikatakannya, penambahan pasokan BBM di 15 SPBU yang ada di kota Kendari, bertujuan untuk mengurai dan mengatasi adanya persoalan antrian

Dinas ESDM Sultra juga menghimbau agar masyarakat tidak panik karna pada dasarnya, ketersediaan stock (BBM) aman dan kalaupun sekiranya terjadi kekurangan hal itu akan terus di pantau oleh pihak PT Pertamina

Lebih lanjut Kadis ESDM Prov Sultra menguraikan Saat ini, PT Pertamina sedang melakukan sosialisasi terkait pemberlakukan barcode yang akan di berlakukan pada 1 Oktober 2024 mendatang

Dan bagi Masyarakat pemilik kendaraan roda empat imbuh dia, diharapkan untuk segera mendaftar melalui situs www.subsiditepat.mypertamina.id

Baca Juga :  Sat Reskrim Polres Simalungun Lakukan Penyelidikan Tiga Lokasi Tambang Batu Padas Ilegal di Kerasaan

Dia juga menambahkan berdasarkan peraturan perundang undangan, penyaluran BBM hanya ada di dua tempat yakni SPBU dan Pertashop Sehingga jika ditemukan adanya distribusi di luar dari dua tempat hal itu, di pastikan ilegal yang tentunya akan berefek pada pelanggaran peraturan perundang undangan yang ada.

“Karna penyaluran BBM hanya di lakukan oleh SPBU dan pertashop sekiranya BBM yang sudah terdistribusi jangan di jual kembali kalaupun ditemukan ada penyalahgunaan yang di jumpai di lapangan kami berharap agar masyarakat bisa mengadukan hal tersebut di 135 call center PT Pertamina,” pungkas dia  (rls)

No More Posts Available.

No more pages to load.